Perrie orangnya kecil, tapi mulutnya besar sedang
bertengkar dengan Mery di dapur, setelah itu Perrie memancing perdebatan gadis
lain, yaitu Yane.
Resepsi sedang meriah, musik yang ditempatkan diatas
tonil yang tinggi terus saja memainkan musik mars, ada yang pro dan juga ada
yang anti dengan musik mars itu. Lady Morries tidak pro atau anti musik mars,
karena dimana saja ia ada ia hanya pro dirinya sendiri. Resepsi bagunya suatu
kesempatan untuk mempertontonkan kecantikan dirinya, sekaligus untuk
mempertontonkan barang-barang perhiasannya yang baru-baru.
Musik Mars berhenti tiba-tiba, Nyonya Dickens menoleh
ke kanan dan ke kiri dan disebelahnya ternyata ada Nyonya Millie, mereka berdua
berdebat tentang jodoh Putri Penelope. Seperti takut pada kesepian yang
ditimbulkan oleh berhentinya musik mars, sir Robertson menarik tangan Lady
Robertson ke luar ruangan resepsi.
Sekarang Perdana Menteri kerajaan Australia Sir
Alexander tampaknya sudah mengakhiri pidatonya, dalam batinnya dia sedang takut
memikirkan perjodohan putri penelope yang akan jatuh ketangannya.
Sir Baginda Raja Australia Adrian II dengan
permainsurinya Isabel serta putrinya Penelope dengan diiringi pembesar-pembesar
istana dan sir Alexander naik ke tonil. Semua mata hampir-hampir tertutup
melihat putri Penelope yang tingginya hanya sebahu ayahnya, bukan hanya karena
hal itu tapi juga karena topi pandan lebar yang dipakainya menutupi seluruh
muka putri Penelope.
Raja Adrian II langsung berdiri dihadapan sebuah
microfon. Memberi sambutan di acara hari lahir Putri Penelope yang ke-21, dan
membicarakan tentang syarat penobatan untuk jadi seorang Putri Mahkota.
Tuan Wheat, berumur 60 tahun, teman raja sejak
ama-sama jadi mahasiswa University Sydney 35 tahun yang lalu. Sekarang ia ketua
partai oposisi dalam tahun yang akhir ini, sedang beada di sebuah kamar didalam
istana, sedang mendengarkan keluhan dari Putri Penelope yang risau tentang
jodohnya yang sudah diserahkan kepada pemerintah, karena sampai saat ini ia
belum juga menemukan pendamping hidupnya karena tuduhnya yang dibawah rata-rata
orang Eropa, padahal wajahnya bisa dibilang sangat cantik.
Keesokan harinya dan buat seminggu lamanya
harian-harian Australia terus-menerus memuat berita dan ulasan tentanf hari
kemuadian Putri Penelope, yang kebanyakan dari berita itu bertujuan untuk
mencari Raja-raja Eropa yang mau menjadi pendamping Putri Penelope. Dari semua
orang Australia, dua orang yang sangat mementingkan berita-berita harian itu
ialah Sir Alexander dan Tuan Wheat. Mereka berdua tidak puas dan kecewa dengan
ulasan-ulasan harian tersebut.
Pada suatu pagi yang dingin, Sir Alexander dan Tuan
Wheat sudah ada diruangan dalam Istana. Ini adalah kebiasaan Raja Adrian, kalau
ada suatu persoalan, yang mengatasi persoalan pemerintah dan partai-partai
politik. Mereka berdua berdebat tentang perjodohan Putri Penelope.
Raja Adrian II masuk keruangan dan benar saja dugaan
mereka berdua, Raja Adrian ingin membicarakan tentang pencarian jodoh untuk
Putri Penelope dan Raja menyarankan untuk mengundang keluarga raja untuk datang
ke Festival yang akan di adakan, agar putri Penelope bisa bergabung dipenbukaan
festival tersebut.
Putri Penelope adalah putri mahkota dan tidak ada
penggantinya lagi, maka kalau kerajaan gagal mencarikan dalm pencarian jodoh
maka itu berarti krisis karena Putri Penelope tidak akan naik tahta sebelum
menikah, karena itu sudah ada dalam aturan. Tuan Wheat mempunyai ide untuk mengadakan
hubungan dengan Raden Sukmoro dan mengirim surat untuk Putri Penelope tentang
hal ini.
Dihadapan Sir Alexander diatas mejanya bertumpuk
sebukit surat yang dibawa oleh Elaine, yaitu surat balasan duta-duta besar di
Eropa atas surat Sir Alexander tentang perjodohan Putri Penelope.
Bill dan Harry sedang kerja keras
didalam kamarnya di Hotel Royal Magda dekat Arc de Triophe, Paris. Mereka
sedang Interviu semua anak Haram Paris untuk menemukan satu anak haram dari
seorang bangsawan Inggris atas perintah Sir Alexander.
Disebuah ruangan Hotel Indonesia di
Jakarta, Raden Sukmoro sedang diintervie oleh suatu perusahaan televisi
Australia, untuk program yang bernama “The Truth About Australia”, dia mengenal
Putri Penelope karena dulu Putri Penelope sering bertanya tentang pelajaran
padanya. Dulu Raja Sukromo mendapatkan pendidikan universitasnya di Australia
selama tiga tahun.
Kaum wartawan sudah tau hal yang
sekecil-kecilnya tentang usaha Sir Alexander dan Tuan Wheat dalam pencarian
jodoh Putri Penelope, padahal itu adalah rahasia kerajaan, akhirnya masyarakat
mulai ramai dengan adanya pemberitaan itu.
Pemaisuri Isabel sekarang menangis
saja kerjanya, setiap kali ia seorang diri, berita dan sindiran-sindiran
tentang Putri Penelope membuat ia seperti ada di neraka. Sedetik demi sedetik
berita tentang Putri Penelope terbetik juga di seluruh duinia, dan dunia
bersimpati dengan putri raja Australia itu. Akhirnya banyak terjadi Demonstrasi
di berbagai negara, yang terdiri dari para mahasiswa yang mengenakan pakaian
kaum bangsawan Inggris dari segala Abad dan mereka berteriak-teriak, “Hancurkan
kaum bangsawan. Hancurkan peraturan-peraturannya” dan “Hidup Putri Penelope!”
Dari seluruh pelosok dunia mengalir
ribuan surat surat yang dialamatkan kepada Putri Penelope, dan surat itu
ditahan oleh raja dan dikirimkan secara rahasia kepada Sir Alexander,
surat-surat itu sangat menarik sekali untuk di baca, penulisnya adalah
anak-anak muda dari seluruh pelosok dunia, ditulis dengan indah dan ekspresif.
Sebagian memberikan jaminan kepada Putri Penelope, bahwa aturan-aturan kaaum
bangsawan akan segera dihapus dari permukaan bumi. Sebagian lai memuji-muji
Putri Penelope sebagai seorang gadis yang cantik dan berkepribadian yang kuat.
Hanya sebagian kecil saja yang hampir-hampir berupa surat lamaran. Dari semua
surat itu ada yang paling menarik, karena ditulis dengan darah, yang kata
penulisnya diambil dari jarinya sendiri.
Dengan susah payah Tuan Wheat
membawa Putri Penelope ke rumahnya. Alangkah terkejutnya Tuan dan Nyonya Wheat
pada mulanya. DI hadapan mereka sedang berdiri seorang pemudi yang boleh
dikatakan tinggal daging berbalut tulang saja lagi. Bukan lagi seorang gadis
yang tegap dan gembira yang dikenal mereka dulu.
Lalu film interviu dengan Raden
Sukmoro tempo hari diputar. Setelah habis, dan tidak disangka-sangka Putri
Penelope bertepuk tangan dengan gembira dan berkomentar bagus tentang Raden
Sukmoro. Tuan Wheat sangat kasihan kepada Putri Penelope waktu dia mengatakan
bahwa setelah film ini selesai Tuan Wheat dapat kabar bahwa raden itu sudah
kawin dengan seorang gadis Jerman, sebelum Tuan Wheat selesia berbicara Putri
Penelope sampil menangis telah melompat dari kursinya dan pergi.
Raja Adrian telah menerima nasihat
untuk keluarga raja beristirahat secara incignito ke negeri Spayol supaya
anggota-anggota keluarga raja itu terbebas dari kritikan-kritikan tentang
pencarian jodoh Putri Penelope. Keluarga raja menikmati peristirahatan
tersebut. Dalam peristirahatannya di Barcelona itu timbul secara mendadak untuk
berlaku nakal-nakalan, untuk menjadi kaum biasa untuk beberapa hari.
Pada suatu pagi buta, ketiga orang
itu meninggalkan istana di Barcelona itu. Sir Alexander sudah kalang kabut di
Australia mendengar bahwa keluarga raja dengan diam-diam telah meninggalkan
istana.
Sehabis makan siang, Putri Penelope
berjalan kaki saja disekeliling Piazza del Duomo yang besar dan ramai seorang
diri, dan berjalan ke utara menuju sungai Arno disebranginya sungai itu melalui
sebuah jembaran di Via Romana, dan akhirnya sampai di Viale Michelangelo dan
Piazzele Michelango.
Dalam perjalanan pulang kehotelnya,
tiba di Via Romana, tahu-tahu ia sudah punya teman berjalan saja, yaitu seorang
pemuda Itali, mereka secara kebetulan sampai pada waktu bersamaan disuatu mesin
otomat. Nama pemuda itu adalah Pietro Pirandello, berasal dari Sicilia,
sekarang menjadi mahasiswa di Roma untuk Ilmu Antropologi, ia datang ke
Florence untuk bercuti dan menikmati seni renaissance saja katanya.
Mengenai nama dan kedudukannya Putri
Penelope berbohong kepada pemuda iru, tapi selain dari itu ia berjanji akan
bicara sejujur-jujur mungkin. Bagi Piero putri itu seorang yang menarik sekali.
Pembicaraan mereka dari semenit ke semenit bertambah asyik. Waktu mereka sampai
di Duomo, tiba-toba Pietro memegang tangan Putri Penelope, dan menarik keras
tangannya, sesaat kemudian ia sudah ada dalam pelukan mesra Pietro. Dan anehnya
tidak ada perlawanan yang berarti yang diberikan Putri Penelope. Buat pertana
kali dalam hidupnya yang 21 tahun, bibirnya telah dikecup oleh seorang pria.
Pietro Pirandello hanya sekaki lebih
tinggi dari Putri Penelope. Sungguhpun ia masih dapat dimasukkan kedalam
golongan pemuda Itali yang setiap tahun jadi sasaran pengejaran gadis-gadis
Jerman.
Perkenalan Pietro dengan Raja Adrian
dan Pemansuri Isabel terjadi keesokan paginya. Pertemuan mereka hanya sebentar,
sepertinya Raja Adrian dan Pemansuri Isabel menyukai Pietro dan itu membuat
Putri Penelope gembira karena itu berarti baginya, bahwa orang tuanya
mengizinkan Pietro menjadi teman jalan putrinya.
Tibalah waktunya bagis kedua partai
politik dalam kerajaan Australia untuk memulai kampanye pemilihan umum. Raja
Adrian II gembira sekali kelihatannya.
Diruang Istana tamu-tamu sudah
ramai, Sir Alexander dan Tuan Wheat pun
datang. Rajapun memulai pidatonya, dia mengumumkan bahwa pada detik itu
ia menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Australia, bahwa tepat tiga tahun
dari sekarang, keluarga Raja berniat untuk turun tahta, dan menyerahkan segala
sesuatunya yang berkaitan kepada pemerintah. Putri Penelope telah menyatan
secara resmi bahwa ia ingin memilih kehidupan orang biasa daripada kehidupan
seperti raja. Putri Penelope percaya bahwa rakyat Australia pasti merelakan
kepadanya hak yang dimiliki setiap orang Australia, yaitu hak memilih cara
hidup sendiri. Setiap hening diruangan Istana itu hanya disela oleh sedu-seduan
yang ditahan-tahan.